Jumat, 20 Mei 2011

PERAN KNPI & RASA NASIONALISME PEMUDA

Yusuf  Sagoba
 28 Oktober adalah hari yang palig bersejarah bagi keberadaan Pemuda di Negeri ini, pemuda dalam pergulatan sejarah memiliki peranan penting bagi perjuangan bangsa untuk melepaskan diri dari cekamankaum penjajah, dimana bangsa belanda dan jepang yang berkuasa menguras abis-abisa potensi kekayaan alam kita (Indonesia). Dan peran penting itu dilakoni langsung oleh pemuda dan bukan atas nama pemuda semata, sebut saja mereka diantaranya adalah Bung Oetomo, Bung Karno, Bung Hatta dan masih banyak tokoh-tokoh pemuda lainnya yang memiliki peran dalam menentukan masa depan bangsa ini. 

Pada fase pembebasan Indonesia saat itu pemuda-pemuda bangsa yang memiliki jiwa nasionalisme terus bergerak, berjuang, bahkan sampai mengorbankan jiwa, harta, keluarga dan waktu mereka demi pencapaian mimpi-mimpi yang mereka tanamkan dalam diri mereka untuk melihat bangsa Indonesia menjadi bangsa penuh dengan kebebasan, tanpa tekanan, menjadi bangsa yang mandiri tanpa pamri, menjadi bangsa yang berdikari tanpa campur tangan Negara-negara luar. Mereka berkorban untuk masa depan bangsa, yang mereka pikirkan bukan untuk kepentingan individual atau kelompok semata, tapi yang mereka perjuangkan adalah anak cucu (generasi bangsa) mereka. yang jadi pertanyaannya adalah :
  • Masih adakah Pemuda yang memiliki rasa nasionalisme saat ini ? 
  • Masih dapatkah kita titipkan sedikit harapan pada pemuda hari ini ? 
  • Dan bagaimana dengan keberadaan lembaga Kepemudaan (KNPI) ? 
Pertanyaan yang ringan dan memiliki jawaban yang muda bagi mereka (pemuda) yang bergelut di dunia politis dan aktifis. Hanya dengan menggunakan sedikit akal dan permainan silat lidah kita akan dapat menjawab hal itu, akan tetapi yang menjadi pertanyaannya adalah antara konsep dan realita kehidupan social dikalangan pemuda, sungguh naif seorang politis muda dan aktifis jika mengatakan banyak hal yang sudah dulakukannya untuk perubahan bangsa ini. Sementara seribu satu macam persoalan yang menindas pemuda kita, yang paling parah dan menghawatirkan adalah persoalan moral dan etika.

Berbicara masalah moral dan etika, penulis teringat dengan peristiwa segelintir politikus itu yang mengagendakan perjalanan mereka ke Yunani untuk belajar tentang konsep etika dan moral, perjalanan yang tidak menelan biaya sedikit, walhasil perjalanan itu sampai hari ini tidak memiliki relevansi yang jelas bagi perkembangan bangsa ini. 

Seharusnya pemerintah dan elemen-elemen kepemudaan (KNPI) harus sensitive melihat persoalan-persoalan yang dihadapi pemuda dimasa kini, baik yang berhubungan dengan pergaulannya, sumberdayanya (Nasionalisme), bahkan sampai pada persoalan individual dan kelompok pemuda itu sendiri. Bukan malah memandang sebelah mata pada persoalan pemuda di bangsa ini, memilih-milih dalam memberikan pelayanan.

Tidak ada komentar: